Bahasa
gaul adalah bahasa yang digunakan di kalangan ABG yang biasa disebut ababil (ABG labil).Seperti sekarang ini, banyak istilah-istilah baru yang digunakan untuk "memperkeren" bahasanya. Jika saya pergi ke daerah-daerah dari timur ke barat atau dari selatan ke utara, bahasa-bahasa ini ga pernah lepas dari pendengaran saya. Bahkan anak kecil aja udah tau pakai bahasa gaul. Pinter amat ya :D
Apalagi sekarang ini bahasa gaul makin berkembang dari masa ke masa. Namun bagaimana pun juga, kita harus ngikutin zaman, ya kan. Ntar kalo ga ngikutin dibilang "kamseupay". Bener ga?
Ga salah sih kalo kita ngikutin perubahan-perubahan yang ada pada masa sekarang, tapi kita harus liat konteksnya juga. Ga mungkin dong kita pake bahasa gaul dalam acara seminar, rapat, pidato, acara nikah, dan sebagainya yang bersifat resmi. Kalo dalam acara resmi seperti itu, kita harus pake bahasa baku. Tapi kalo dalam kegiatan-kegiatan santai yang bersifat nonresmi, nah silahkan dipake biar ga dibilang kamseupay.
Oke, semoga bermanfaat :)
Kamis, 12 Juli 2012
Sibolga - My Beloved City
Sibolga…
Apa sih yang ada di pikiran
kalian saat mendengar kata “Sibolga”?
Sejenis makanan ringan? Bahan kimia? Atau obat-obat terlarang?
Ooh,,, tentu saja tidak.
Trus apa?
Oke, akan saya jawab.
Sibolga adalah nama sebuah kota kecil yang terletak di
pinggiran pantai barat Sumatera Utara.
Wah, asik ya tiap hari bisa lihat pantai. Tentu saja kawan J
Tapi saat orang bertanya, “Eh, kamu asal mana?”
“Aku dari Sibolga.”
“Sibolga? Di mana tuh?”
“Di Sumatera Utara.”
“Ooo, Medan.”
Ya elah, kok taunya
Medan doang? Kasihan amat kota gue L
Oke, beralih ke topik.
Sibolga adalah kota kelahiranku yg sangat ku cintai.
Di sana aku dibesarkan dan diajari oleh kedua orangtuaku yang
sangat ku sayangi hingga aku bisa menjadi yang sekarang ini – seorang mahasiswi
di salah satu universitas ternama di Indonesia.
Awalnya aku ga begitu terkesan dengan kota ini. Aku merasa
kota ini biasa aja, ga ada hal unik yang bisa dibandingin dengan kota lain.
Tapi setelah aku meninggalkan kotaku ini dan pergi ke kota orang,
aku baru tau kalo kotaku ini indah, sangat indah. Aku kagum, aku bangga jadi
orang Sibolga. aku ga menjumpai keindahan dan keunikan kotaku di kota lain.
Letaknya yang berada di pinggiran pantai barat bisa dibilang
sebuah keunikan karena kota ini ga pernah kena tsunami. Unik bukan? J
Sibolga, kota ikan. Ya, benar banget. Ga perlu diraguin lagi
tuh. Itu sebabnya banyak penduduk Sibolga yang bermata percaharian sebagai
nelayan. Ikan di Sibolga “membanjir” karena banyaknya. Tapi harganya itu loh,
ga bisa murah :D
Kota Sibolga merupakan kota yang bersih. Ga mengherankan kalo
tiap tahunnya selalu menerima piala Adipura dari presiden. Hebat ya J
Kota Sibolga juga disebut kota pendidikan. Banyak pelajar
Sibolga yang mengikuti olimpiade hingga tingkat Nasional. Banyak pula dari
mereka yang bisa melanjutkan sekolahnya ke universitas-universitas bonafit dan
ternama di Indonesia.
Sibolga “negeri
berbilang kaum”. Banyak suku yang terdapat di kota ini seperti Suku Batak,
NIas, Jawa, dan lain-lain. Semuanya bersatu tanpa membeda-bedakan satu dengan
yang lainnya.
Dari pernyataan-pernyataan di atas, aku yakin kalo kotaku ini
ga kalah dengan kota lain.
Memang betul cuplikan lagu yang berlirik
Sibolga, elok rupa
pamandangannyo
Langitnyo hijo biru
bawarno
Di waktu sanjo langit
merah babungo
Di situ ambo dipagadang
bundo
Aku makin cinta kotaku. Dan satu hal yang ingin kusampaikan,
AKU RINDU MAKAN IKAN DARI LAUT SIBOLGA J
Langganan:
Postingan (Atom)